"mengertilah,,!"
"ku pikir kau pun sudah tau jawabanku bukan?!"
"aku tak akan pernah bisa mendengarkanmu".
Langkah kaki tak teratur itu menyisakan tapak kaki keterpurukan hati. Ada bulir perih yang amat sangat disana. Hatinya runtuh, relung hatinya tercabik. Bola matanya tak lagi sanggup membendung aliran bening, yang kemudian mengalir menyusrui lekuk di persimpangan lubang hidungnya yang memerah menahan amaran dan cemburu.
"apa yang kau mau?!"
"aku bahkan tak punya sedikit bukti"
"selalu bukti yang kau mau"
"tidak kah cukup bagimu rasa cinta yang tulus ini terhadapmu"
"ku mohon mengertilah, pahami aku yang amat mencintaimu"
"jangan biarkan rasa cinta ku ini memudar".
Isak tangis yang kian menyesakkan rongga dadanya. Wajahnya kian terlihat kusut, badanya bergetar menahan perih di hatinya. Suaranya serak, tatapannya nanar. Hatinya benar-benar hancur.
"aku mohon,,,jangan biarkan aku pergi"
"peganglah erat tanganku"
"tetaplah ada disini"
"maafkan aku yang tak pandai memberimu cinta yang bahagia"
"aku hanya punya cinta yang sederhana"
"lengkapilah hidupku dengan seluruh cinta yang kau punya"
Malam kembali hening, hanya terdengar isak tangis. Hanya ada dada yang tersengal, hanya ada mata yang sembab. Hanya ada suara lirih yang mengatakan "sakit". Tidak ada percakapan senelangsa ini, ini kisah yang membuat kedua anak manusia itu saling merasa memiliki.
Hening, membuat mereka lupa akan waktu yang telah larut, dan membuatnya lelah dengan tangisan yang pilu. Lalu tertidur dan, saat pagi menyingsing, keduanya seolah tak mengenali satu sama lain.
Kicau burung menegurnya, suara anak2 berlarian meneriakinya, tamparan sang fajar tak lantas membuatnya terbangun dari mimpi2nya. Sunyinya pagi seolah tak membekas dalam sanubari yang telah terkoyak.
Dapatkah kembali, bintang kejora dengan sinar yang lagi pernah mau redup. Bisakah merekanya bibirnya karena senyumannya kembali mewarnai hidupnya. Dapatkah tawa riangnya memenuhi sanubari yang terperih rasa.
>>>Dialog dua hati
"ku pikir kau pun sudah tau jawabanku bukan?!"
"aku tak akan pernah bisa mendengarkanmu".
Langkah kaki tak teratur itu menyisakan tapak kaki keterpurukan hati. Ada bulir perih yang amat sangat disana. Hatinya runtuh, relung hatinya tercabik. Bola matanya tak lagi sanggup membendung aliran bening, yang kemudian mengalir menyusrui lekuk di persimpangan lubang hidungnya yang memerah menahan amaran dan cemburu.
"apa yang kau mau?!"
"aku bahkan tak punya sedikit bukti"
"selalu bukti yang kau mau"
"tidak kah cukup bagimu rasa cinta yang tulus ini terhadapmu"
"ku mohon mengertilah, pahami aku yang amat mencintaimu"
"jangan biarkan rasa cinta ku ini memudar".
Isak tangis yang kian menyesakkan rongga dadanya. Wajahnya kian terlihat kusut, badanya bergetar menahan perih di hatinya. Suaranya serak, tatapannya nanar. Hatinya benar-benar hancur.
"aku mohon,,,jangan biarkan aku pergi"
"peganglah erat tanganku"
"tetaplah ada disini"
"maafkan aku yang tak pandai memberimu cinta yang bahagia"
"aku hanya punya cinta yang sederhana"
"lengkapilah hidupku dengan seluruh cinta yang kau punya"
Malam kembali hening, hanya terdengar isak tangis. Hanya ada dada yang tersengal, hanya ada mata yang sembab. Hanya ada suara lirih yang mengatakan "sakit". Tidak ada percakapan senelangsa ini, ini kisah yang membuat kedua anak manusia itu saling merasa memiliki.
Hening, membuat mereka lupa akan waktu yang telah larut, dan membuatnya lelah dengan tangisan yang pilu. Lalu tertidur dan, saat pagi menyingsing, keduanya seolah tak mengenali satu sama lain.
Kicau burung menegurnya, suara anak2 berlarian meneriakinya, tamparan sang fajar tak lantas membuatnya terbangun dari mimpi2nya. Sunyinya pagi seolah tak membekas dalam sanubari yang telah terkoyak.
Dapatkah kembali, bintang kejora dengan sinar yang lagi pernah mau redup. Bisakah merekanya bibirnya karena senyumannya kembali mewarnai hidupnya. Dapatkah tawa riangnya memenuhi sanubari yang terperih rasa.
>>>Dialog dua hati
---------------
January 21st 2010
Suly Bungsu Kasmaja
nice post..
BalasHapus@azoel : terimakasih kunjungannya , sudah berkenan mampir
BalasHapusIni cerita bersambung ya
BalasHapusawalnya mau di buat cerita bersambung, tpi mau di sambungin ceritanya keburu ending, hehehe
Hapus