Kuanggap Sudah
By: Suly Bintu Kasmaja
Sudah banyak masa yang ku tinggalkan
atau bahkan detik-detik yang ku anggap tak berarti
menit yang terus bergeser dari rotasinya
dan aku seperti ini, ketika ku dapati masih sangat faqir
Sudah, banyak tulisan atau untaian kalimat
dirangkai di bingkai dalam bilik hati
menganggap itu telah cukup
tapi ku dapati aku seperti ini, ketika kakiku masih berpijak pada batu yang sama
Sudah berlalu ribuan cahaya yang saling berkelebat
menerpa menerjang liar di pelupuk mata
kusangka itu telah melengkapi hidupku
tapi ku dapati aku seperti ini, ketika tubuhku hanya terisi segumpal daging yang rapuh
Sudah ku uraikan banyak kata dalam satu kali perjumpaan
umpama bunga,ku rasa indah dipandang
di sentuh tangan di buai rasa yang menidurkan
dan melenakan
tapi ku dapati aku seperti ini,
ketika lemah hatiku karena sedikitnya ilmu
Sudah, berapa banyak hati yang kusakiti disana
mungkin angkuh yang terselubung dibalut kesombongan yang hina
rasanya ingin kembali, mengembalikan semua hak mereka
hak tentang bagaimana aku bisa bersikap lembut kepada mereka
Sudah, terlambatkah
atau mungkin kesempatan itu telah tertutup
hatiku sungguh sakit jika mengingat kalian
mungkin saja telah tergores karenaku
Sudah, ku ungkapkan pada kalian
atau kalian tak lagi pernah perduli
dengan perasaan ini
kala hati menghiba simpati kemaafaan
dari lisan yang tak bertulang, dari tulisan yang tak bermoral
---------------------------------------- ----------------
Ruang Takaful (div.Kafala)
Jum'at mubarrak 23 April 2010 , 15:25
sudah ku upload disini : Ikhwatiislam
By: Suly Bintu Kasmaja
Sudah banyak masa yang ku tinggalkan
atau bahkan detik-detik yang ku anggap tak berarti
menit yang terus bergeser dari rotasinya
dan aku seperti ini, ketika ku dapati masih sangat faqir
Sudah, banyak tulisan atau untaian kalimat
dirangkai di bingkai dalam bilik hati
menganggap itu telah cukup
tapi ku dapati aku seperti ini, ketika kakiku masih berpijak pada batu yang sama
Sudah berlalu ribuan cahaya yang saling berkelebat
menerpa menerjang liar di pelupuk mata
kusangka itu telah melengkapi hidupku
tapi ku dapati aku seperti ini, ketika tubuhku hanya terisi segumpal daging yang rapuh
Sudah ku uraikan banyak kata dalam satu kali perjumpaan
umpama bunga,ku rasa indah dipandang
di sentuh tangan di buai rasa yang menidurkan
dan melenakan
tapi ku dapati aku seperti ini,
ketika lemah hatiku karena sedikitnya ilmu
Sudah, berapa banyak hati yang kusakiti disana
mungkin angkuh yang terselubung dibalut kesombongan yang hina
rasanya ingin kembali, mengembalikan semua hak mereka
hak tentang bagaimana aku bisa bersikap lembut kepada mereka
Sudah, terlambatkah
atau mungkin kesempatan itu telah tertutup
hatiku sungguh sakit jika mengingat kalian
mungkin saja telah tergores karenaku
Sudah, ku ungkapkan pada kalian
atau kalian tak lagi pernah perduli
dengan perasaan ini
kala hati menghiba simpati kemaafaan
dari lisan yang tak bertulang, dari tulisan yang tak bermoral
----------------------------------------
Ruang Takaful (div.Kafala)
Jum'at mubarrak 23 April 2010 , 15:25
sudah ku upload disini : Ikhwatiislam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berekspresilah dengan olah kata,dengan keindahan tutur dalam tulisan,,,Karena keindahan adalah Faradis,