Kamis, 18 April 2013

Episode 4 #CatatanHati | Usia Kematangan

Bismillah...

Setalah beberapa kali berfikir, apakah ada maslahat yang bisa saya tulis dalam rumah maya ini yang sudah ku beri tagline baru dengan judul HappyDaySuly dan dengan welcomeblog nya WELCOME PARADISE. Alhamdulillah terasa lebih segar dan terasa lebih bahagia setiap kali saya harus login dan mengisi setiap episode hidup melalui tulisan, yang entah apakah akan ada kemanfaatannya atau tidak.

Saya mengulang ingatan tentang penulis-penulis yang memberikan nasihat bahwa untuk bisa menulis maka MENULIS-lah , maka dengan tanpa rasa ragu dan malu bahwa kualitas tulisanku akan jauh dari nilai kualitas - saya abaikan dan biar saja mengalir seadanya menjadi rangkaian cerita yang entah apa ujung pangkalnya.

Memulailah menulis, dan bergemberilah dengan hasil tulisan sendiri meski hanya sekedar tulisan curahan hati pribadi yang tentu saja cenderung subjektif saat memberikan penilaian terhadap diri sendiri, atau yang menurut kita paling baik. Dan kemudian saya memulai kebiasaan ini yang pernah saya minati dahulu, dan sekarang ingin kembali menulis meski entah apa yg menjadi Tema nya.

Tidak mudah memang menerjemahkan apa yang ada dalam kepala kita menjadi sebuah rangkaian kalimat yang nantinya mudah dimengerti maksud dari penulis menyampaikannya dalam tiap paragrafnya. Butuh waktu untuk bisa merangkainya hingga menjadi baris yang mudah untuk dipahami dan dicerna pembaca. Itulah sebabnya, untuk menciptakan sebuah cerita menjadi satu kesatuan utuh dan mengalir hingga sang pembaca memahami apa yang penulis maksudkan butuh banyak waktu, meski tidak sedikit yang dengan mudahnya menulis dan mengalir menjadi sebuah cerita yang asik untuk dibaca dan dinikmati.

Baiklah..
Untuk kesempatan kali ini, saya hanya ingin mengulas satu tema besar yaitu mengenai Usia Kematangan. Beberapa orang merasa sensitif  saat harus membahas mengenai Usia-umur kita. Karena disebagian negara bahkan merasa tabu saat seseorang menanyakan umur mereka. Sebetulnya sah-sah saja jika seseorang merasa keberatan untuk mengungkapkan dengan jujur usia mereka. Umur adalah privasi setiap orang, kita tidak dapat memaksakan kehendak kita kepada orang lain, kita sepantasnya memakluminya - itu hak mereka.

Mengenai tingkat Kematangan , setiap orang pastilah berbeda pandang untuk masalah yang satu ini. Bisa jadi satu orang berkata bahwa tingkat kematangan si A saat usia nya di atas 17 tahun, dan ini akan berbeda pada setiap pandangan orang atau bahkan setiap negara. Memiliki cara pandang berbeda mengenai tingkat kematangan ini. 

Tetapi jika dalam Islam, tingkat kematangan atau biasa di artikan dengan Akhil Baligh. Dan Islam menerangkannya berbeda, antara tingkat baligh perempuan dan laki-laki. Perempuan sudah dikatakan akhil baligh jika dia sudah mengalami menstruasi dan Laki-laki dikatakan baligh jika dia sudah mengalami mimpi . Islam begitu rinci dalam menjelaskan tiap sendi kehidupan, bahkan hal yang sepertinya sepele inipun ada perincian pembahasan tersendiri. Maka berbahagialah bagi yang mendapat anugerah menjadi seorang Muslim. Hamdallah..

Kemudian, apakah lantas seseorang dengan jumlah usia yang telah puluhan bisa kita katakan sebagai usia kematangan. Kalo saya pribadi menjawab Tidak Selalu. Bahkan banyak dijumpai meski usia hampir mencapai kepala empat pun tetap saja dapat bersikap kekanak-kanakan, dan sebaliknya banyak dijumpai usia belasan tahun yang secara kedewasaan bersikap melampaui usianya. Kita tidak bisa mengenarilisir bahwa jumlah bilangan usia dapat menentukan sikap dari sebuah Kematangan Usia. 

Mungkin ada banyak faktor yang melatar belakangi seseorang menjadi cepat Mature atau sebaliknya. Faktor lingkungan keluarga atau faktor dari pergaulan dan banyak faktor lain yang barangkali mempengaruhi kedewasaan atau kematangan usia orang. Tentu kita haruslan tetap dapat bersikap bijak, jika suatu ketika mendapati orang yang berinteraksi dengan kita lebih matang atau bahkan sebaliknya bersikap kekanak-kanakan. Karena sejatinya yang demikian adalah sebuah gambaran kehidupan yang berwarna-warni, kita akan semakin merasakan nikmat bahwa Allah telah menciptakan beragam karakter dan sikap setiap manusia. Subbhanallah.

Ahya..sudahalah ya
Malam ini hanya bisa menuliskan hal seperti ini, mudahan hari berikutnya dapat menulis lebih lancar dan lebih baik lagi. Mari sama-sama kita bangun sikap Matang dalam sagala hal:

-Kematangan dalam berfikir
-Kematangan dalam mengambil keputusan
-Kematangan dalam bersikap
-Kematangan dalam menentukan kebijakan
-Kematangan dalam emosional

Dan kematangan yang lain, yang terkait dengan Usia Kematangan setiap kita. Wallahu'allam bishawab.


si anak kampung
Sulyati Kasmaja          

  

Rabu, 17 April 2013

Episode 3 #CatatanHati >>April selalu Istimewa

Bismillah...

Allahumma shoyyiban nafi'an..

Saat nulis emang cuaca lagi hujan. Akhir-akhir ini tak bisa di duga, kadang siangnya cerah tapi menjelang sore hujan turun. Allah lah yang telah mengaturnya dalam lauh manfudz. Tak ada yang mampu menebak dan tak ada yang menduga. Itupula yang terjadi dalam setiap catatan hidup manusia. Sesiapapun tak bisa menduga, menebak-nebak apa yang akan terjadi nanti, semua menjadi rahasia bagi Allah sendiri. Manusia hanya mampu berusaha, hanya mampu membuat perencanaan, dan mengenai hasil Allah lagi yang menentukan.

Ini adalah malam ke 16 di bulan April, dimana salah satu kakak ku berulang tahun, usianya kini 42 tahun, telah dikaruniai 3 anak laki-laki. Mengenai bulan april ini, sejatinya tak ada yang istimewa, melainkan ada 4 anggota keluarga Kasmaja yang berulang tahun di bulan April ini. Allah maha mengaturnya dan menciptakan segala kemungkinan yang terjadi terhadap manusia.

Aku, ibuku, dan dua orang kakak ku semua dilahirkan di bulan April. Anehnya meski kami terlahir di bulan yang sama, tapi jangan ditanya masalah karakter. Kami memiliki karakter yang berbeda, sekalipun bulan lahir kami sama. Ini mematahkan prediksi hororscop yang biasanya di katakan orang-orang. Aku di angka 5 bulan april, ibuku di angka 21 bulan april, dua kakak ku di angka 16 bulan april. Alhamdulillah , kami tidak pernah merayakannya, bahkan terkadang kami melupakan tanggal dan bulan lahir kami, karena memang tidak ada kebiasaan merayakan hari lahir.

Aku ingin menuliskan sesuatu dengan rasa gembira, dengan rasa bersyukur. Bahwa apapun yang telah Allah takdirkan adalah sebuah Anugerah yang harus disyukuri setiap detiknya. Apapun yang menjadi catatan dalam setiap episode hidup adalah sudah tertulis jauh sebelum kita tercipta di dunia. Allah memiliki rencananya sendiri. Entah itu rezeki, jodoh bahkan maut setiap manusia. Semua sudah Allah gariskan dalam waktu yang sangat lama sebelum kita terlahir di dunia ini.

Tentunya tidak ada satu kesalahan sedikitpun yang sudah Allah tentukan. Manusia kadang di uji dengan sedikit kekurangan dan kelaparan agar dia mempu bersyuk dengan apa yang ada saat ini. Namun, aku sendiri kadang merasakan bahwa hidup begitu tidak mendukungku saat misalnya harus terjatuh, padahal itulah saat Allah memberikan  ujian agar aku bisa bangkit dan bergerak lagi. 

Heemm...yasudahlah ya..
Mungkin malam ini hanya bisa nulis seperti ini, mudahan menjadi sebuah cerita entah saat kelak nanti ber-anak pinak hehehe...

Sulyati Kasmaja

Selasa, 16 April 2013

# Poem 62

LELAKI DUA PURNAMA DAN GADIS GERIMIS

 by : Suly Bungsu Kasmaja

Sempurna langit memijar dari balik purnama
Berpedaran di kaki ujung senjaku
Dinding hatiku berdesir memujamu
Sempurna wajah dalam batas mimpi-mimpiku

Gejolak rasa yang terkebiri masa
Aku terdiam diantara sepi pekat malam
Gemercik air di atas genting, mengingatiku
Pada Gadis Gerimisku yang menunggu di ujung purnama

Ku ungkap semua gelishku pada bayu kali ini
Ku rangkai kata sesempurna lelaki dalam dekap purnama
Ku prasasti rinduku pada cerah warna fajar
Ku dekap engkau di purnamaku yang pertama

Entah, masihkan aku bertahan hingga purnama kedua
Menunggumu dibalik tirai kesepian
Dan hingga ku dapati engkau merengkuhku dalam diamku.

Masihku terjebak dalam debar menunggu
Candu rindu ini mentertawakanku hingga alam mimpi
Ragaku rasa lunglai saat mengingati tentangmu
Wahai, juitaku yang kelak mengisi penuh relung hati

Percepatlah laju langkahmu
Temui aku di bawah sinar rembulan malan nanti
Biar ku sentuh wajah ayu yang kusebut dalam tiap bait doa
Karena aku lelaki yang kelak menjadi rembulan setiap purnamamu 

************
Puisi ini dulu adalah request-an temen Multiply, sekitar tahun 2011-an

Senin, 15 April 2013

Episode 2 #CatatanHati [ Feel Stupid and Dull ]

Bismillah..

Hoamm.....
Hari ini bingung mau nulis apa, tapi kadang ngerasa cemburu dengan potensi orang lain yang kalo dilihat begitu keren nya, sampai aku susah mau ngungkapin kalo rasa kagum ini berlebihan. Sebut saja si little Evita Nuh Fashion Blog yang satu ini bener-bener menginspirasi, usia yang masih muda tapi sudah bisa menentukan passion hidupnya. Ah tapi aku gak pengen ngebahasi gadis cantik oriental ini. Yang jeles Indonesia tentu berbangga punya aset model muda seperti dia.

Tentang perjalanan hidup.
Ada banyak yang gak bisa diceritakan satu persatu dalam persinggahan tempat berbagi cerita blog sini. Tapi kadang memang ada rasa ingin menuangkan perasaan-perasaan yang entah diperdulikan orang lain ataupun tidak. Terkadang aku merasa harus menuliskan ini, menuliskan itu sekalipun tak satupun orang yang membaca, dan yang kupercaya bahwa Allah SWT membaca apa yang aku tulis, bahkan niatan apa saya menulis.

Ahya..
Untuk hari ini sepertinya ada yang aneh. Ada perasaanku yang entah bagaimana bisa dijelaskan secara tulisan. Ngrasa menjadi manusia paling bodoh sedunia mungkin. Sugesti buruk seperti ini harusnya gak lantas aku aamiinkan bahwa seharusnyalah aku bisa menjadi lebih baik dan baik lagi setiap detiknya. Apa yang harus dilakukan setiap waktunya tentulah menuju sebuah kebaikan. Harusnya seperti itu kan?!. Iya.

Sebetulnya tidak ada yang salah dalam setiap perjalanan, hanya saja kita terkadang lambat menyadarinya bahwa setiap episode sangat berarti, sekalipun terkadang ada saja hal yang menyakitkan atau bahkan lebih dari itu. 

Huffhh...
Entahlah... aku ngrasa bosan sekali hari ini. Setelah sepenggal perjalanan bisnisku tertunda, aku ngrasa harus berbuat sesuatu, tapi sampai hari ini belum menemukan titik cerah yang enjoy bisa aku kerjakan. Banyak orang-orang mengatakan hal ini dan itu, tapi solusi belum juga aku dapat. Mereka hanya mampu menilai dan memaki tanpa memberi solusi. Tapi aku percaya Allah SWT tetap menyaksikan apa saja yang aku lakukan dan apa saja yang akan aku kerjakan. 

yasudahlah ya..
Tetap tegar meski sendiri, tetap semangat meski diremehkan, tetap tersenyum meski tercibir, tetap suly dengan segudang semangat!!!!

Sulyati Kasmaja

Minggu, 14 April 2013

Episode 1 #CatatanHati

Bismillahirrahmanirrahiim...

Hamdallah,, sudah sekian lama tidak tulis menulis di blog bersejarah saya ini *tsahh..
Bagimana tidak, rumah ini dibangun dimasa-masa menjelang kelulusan perkuliahan saya waktu itu. Mungkin sekitar tahun 2007-an yang lalu. 

Silih berganti kisah hidup mewarnai isi dalam blog sederhana ini. Silih berganti pula Tagline rumah mayaku ini. Tak banyak yang ku kenal disini, karena pada saat yang bersamaan, saya larut dalam blog Multiply yang pada akhirnya sekarang telah ditutup untuk para blogger dan berganti menjadi market blog. Pun demikian, disana saya tak banyak berperan, hanya menulis curhatan hidup , tak lebih.

Ini sudah tahun ke-6 rumah maya ini berdiri, tak banyak perubahan yang saya lakukan di blog ini. Beberapa saat yang sebelumnya saya berniat mengkhususkan blog ini sebagai kumpulan dari puisi-puisi saya yang masih amatiran, namun sejalannya waktu, saya berfikiran lain. Mungkin saja saya bisa mengkhususkannya, tapi ada baiknya di isi dengan banyak kisah cerita hidup yang jugapun silih berganti menghampiri.

Ahya..yasudahlah ya
Yang lalu biarlah berlalu, sekuat apapun mengingatinya hanya akan memundurkan cara berfikir saja. Hidup bukanlah untuk masa lalu atau masa yang akan datang, tapi Hidup hanyalah untuk saat ini. Saat dimana kita masih dapat bernafas dengan leluasa.

Saya bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa. Dan tentu saja belum menjadi sesiapapun. Saya hanya mampu menulis apa yang saat ini terlintas di kepala. Tak ada kekhususan dalam menulis, hanya sekedar menuangkan apa yang memang ingin saya tulis, selebihnya tidak ada. Atau jikapun ada manfaat, itu semata karena Allah SWT sajalah yang menggerakan isi kepala saya dan jari-jari saya yang lincah mengetik di keyboard komputer yang bahkan saat saya menulis ini mata saya tanpa melhat ke huruf-huruf di keyboard. Mengetik sepuluh jari dengan sistem buta atw tidak melihat ini ku kuasai saat di sekolah kejuruan. Alhamdulillah, kemampuan ini sangat mengasikkan saat harus mengetik cepat tanpa harus takut salah mengetik huruf, karena jariku sudah hafal letak haruf di keyboard. Keren sekali kau Lay #menghibur sendiri hahaha,....

Baiklah,, malam hari ini tak banyak yang ingin ku tulis, hanya sekedar memenuhi isi blog saja.

Oke,,bye dulu ya..

Sulyati Kasmaja => si owner FARA.Co atau di official blog FARANATION

Kamis, 11 April 2013

# Poem 61

-bila-
 
by : Suly Bungsu Kasmaja

Bila aku cemburu, tak cukup waktuku untuk memburu
Bila aku tersedu, tak cukup hariku untuk mengadu
Aku, pada takaran bejana yang tak utuh
Pada tepian langit yang tinggal separuh
terduduk dan mengeja kata demi kata di langit-langit jiwa

Dan, ini bukanlah kisah tentang picisan
Bahwa apa yang ada, kelak akan tiada
Semua kembali seperti semula
Tiada, Ada dan kembali Tiada

Diantara sepenggal cerita yang telah berlalu
Mencoba tekuni lembaran demi lembaran yang usang
Menguatkan pijakan kaki yang semakin merapuh
Terkulai dari benteng pertahanan yg kokoh

ku katupkan dua tangan
tengadah
kusimpan air mata
ku hapus nestapa
demi bahagia yang terlupa
--------------------
Ruang diamku
Fl.2 Graha enka Delhi

Juli ke-2 2012. 16:47

# Poem 60

"Warna ku"

by : Suly Bungsu Kasmaja

Biru dan ungu, ku pikir memang tidak ada salahnya mencoba
sekalipun biru menjadi nokhtah yang menoreh pilu, kala itu
kemudian muncul ungu yang mengelabu, dan derita itu berlalu
dan saat itu aku tetap pada pendirianku, Merah!

Kemudian kuceritakan kembali tentang perjalanan Senja
Ada jingga disana, orange mewarnai hitam yang bercampur putih
Sisa terik terhapus oleh halus pewaranaan saga menyenja
pun begitu perasaanku, bahwa dunia ini banyak pilihan warna yang bisa ku serasikan dengan nuansa hati

Siang ini, kembali ku ukir prasasti di langit hati terdalam
bahwa ada, rasa manis saat mengecap madu sari bunga
bahwa ada, rasa bahagia menyandingkan biru dan ungu
apa sebab? karena sejatinya hati berwarna-warni perasaan

Bagaimana dengan warna harimu kali ini?
biar ku tebak,...
aku merasakan hal yang sama. CERIA..BAGAHAGIA.
aku pun demikian adanya. Terimakasih Tuhan, anugerah rasa ini.
-----------------
Ruang diamku
War-bun 28 Mei 2012 . Lt.2

# Poem 59

"sekilas tentangmu"

poem by : Suly Bungsu Kasmaja

Kau ingin dikenang sebagai apa oleh hatiku
Menuliskannya di atas langit jiwa
Kemudian merangkainya menjadi selasar rindu
dan meletakkannya dikedalam relung yang ku sebut Cinta

Itu sebabnya, mengapa bulan tak sesendu awal pertemuan
dia menyebarkan aroma wewangian sekujur badan
menyulam pilu menjadi asa setangguh mentari
dan meletakkannya dikedalam relung yang ku sebut Cinta

Sekilas simpul senyum mu merekah layaknya mekar bunga
menebar asmara yang meromantiskan alam sadarku
menyemangati pilu yang kian merenggut semangat
dan meletakkannya dikedalam relung yang ku sebut Cinta

Kupintal harap diatas jerami kepedihan, begitu yang kau ungkap
Begitu pula yang pernah kau sandingkan bahagia dianatara duka
ku usap perlahan tangis kehampaan
dan meletakkannya dikedalam relung yang ku sebut Cinta

---------------------
Ruang Diamku
Warbun-12 Juni 2012 . 16:28

# Poem 58

--dalam rinduku--
Poem by : Sulyati Kasmaja

Tetes embun di penghujung malamMu
Hening , hanya decah dari gesek dedauan
Semilir bayu melengkapi pekatnya
Bintang melengkapi kesunyian indah cakrawalaMu

Kulukiskan syurga di pelupuk mata
ku katupkan kelopaknya, kemudian menyebut asmaMu satu demi satu
melantunkan syair syafaat pada kekasihMu
ku lelap semoga bersama Cinta dan KasihMu..

Rabb,,terimakasih nafas yang masih terhela
mata yang masih awas dan tajam
detak jantung yang bergemuruh merinduiMu
dan waktu yang tak berhenti di detik ini
untuk ku, dan juga mahlukMu yang lain
semoga cinta tak hanya sebatas ungkapan bibir
namun terpatri dalam di sanubari,,,

----------------
Ruang diamku
PangkalanJatiBaru
2 Juni 2012

# Poem 57

Nuansa Jernih

Poem by Suly Bungsu Kasmaja

PadaNya, bait tersusun bersama tasbih
Merendahkan bahu pada yang Maha kekar
Melututkan kaki bersimpuh dalam sajadah lebar
Untuk-Mu kemaha-Esa-an yang tak memudar

Meski dalam keterdiamanku, aku masih Mencintai-Mu
Meski dalam keterpurukanku, akan tetap memuji-Mu
bahkan dalam keramaian, akan tetap menyebut-nyebut-Mu
pun, dalam hening, dalam sendiri, dalam keterjagaanku

Hapuskanlah titik bening yang menderas ini
Sembuhkanlah luka yang menganga ini
Hiburlah aku dengan sedikit senyumanMu Tuhan...itu sudah lebih dari cukup
atau jika itu berlebihan, jernihkanlah hati yang mengeruh ini
atau..lebih dari itu. Karena Engkau tempatku menumpah segala Harapan
--------------------
Diantara setumpuk Duties yg masih harus di Revisi-
my own Works-2ndFl-Enka Deli Building
April 9th 2012. 15.14

# Poem 56

"Setangkai harap di pelupuk mata"

Poem by : Suly Bungsu Kasmaja


Awal yang entah kapan menjadi akhir
kau tulis janji pada sebaris awan kala itu
Mungkin karena itulah ku sebut sebagai prasasti
yang kelak akan ku jadikan simbol sebagai sebuah "bahagia"

Begitu pula katamu, mengenai lukisan di kanvas hatimu
Menorehkan bait-bait asa tentang satu kata
Tentang kau dan aku yang menjadi lakon hidup
Tentang cerita pelik yang kelak menjadi tawa
Begitukan rencana kita?

Saat ini, saat awan tak lagi berjajar
saat daun-daun kenari berjatuhan
ku kais satu demi satu harapan itu
ku susun menjadi mahkota di kepalamu
agar ia tetap terlihat tangguh, karena aku ada untukmu
begitu kan mau mu?

Lalu, apa yang menjadikanmu terhenti
apakah prasasti yang kau ukir itu palsu?
ataukah aku yang teramat memaksakan ketidakberdayaanmu
atau memang kita tak lagi sejalan
tak lagi seirama dan kemudian berlalu saja

Katakan satu hal tentang sebuah rasa ini
Masihkah aku yang ada dalam kanvas hatimu
Masihkah indah ku rasa saat duduk berdampingan kelak
Masihkan itu adalah milik ku
Maka, berjanjilah untuk tetap berikrar satu kata
bahwa, akupun mencintaimu....

2 April 2012

Be My Friend

Happy People