Kamis, 11 April 2013

# Poem 56

"Setangkai harap di pelupuk mata"

Poem by : Suly Bungsu Kasmaja


Awal yang entah kapan menjadi akhir
kau tulis janji pada sebaris awan kala itu
Mungkin karena itulah ku sebut sebagai prasasti
yang kelak akan ku jadikan simbol sebagai sebuah "bahagia"

Begitu pula katamu, mengenai lukisan di kanvas hatimu
Menorehkan bait-bait asa tentang satu kata
Tentang kau dan aku yang menjadi lakon hidup
Tentang cerita pelik yang kelak menjadi tawa
Begitukan rencana kita?

Saat ini, saat awan tak lagi berjajar
saat daun-daun kenari berjatuhan
ku kais satu demi satu harapan itu
ku susun menjadi mahkota di kepalamu
agar ia tetap terlihat tangguh, karena aku ada untukmu
begitu kan mau mu?

Lalu, apa yang menjadikanmu terhenti
apakah prasasti yang kau ukir itu palsu?
ataukah aku yang teramat memaksakan ketidakberdayaanmu
atau memang kita tak lagi sejalan
tak lagi seirama dan kemudian berlalu saja

Katakan satu hal tentang sebuah rasa ini
Masihkah aku yang ada dalam kanvas hatimu
Masihkah indah ku rasa saat duduk berdampingan kelak
Masihkan itu adalah milik ku
Maka, berjanjilah untuk tetap berikrar satu kata
bahwa, akupun mencintaimu....

2 April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berekspresilah dengan olah kata,dengan keindahan tutur dalam tulisan,,,Karena keindahan adalah Faradis,

Be My Friend

Happy People