Kamis, 08 Juli 2010

Poem #13


*Musyafir Dhoif*

Rintik hujan sore tadi mengiring langkahku yang semakin payah
Ada hati disebalik tabir yang ikut berlari
Entah sadar ataukah telah lumpuh
mati terinjak masa yang menyudutkanku di sudut penat kota ini

Nanar mataku semakin parah
kusapukan pandangan kesekeliling pagar rumah
mengapa semua terasa asing
adakah orang yang masih mengenaliku
adakah mata ini yang telah semakin rabun dengan rumahku sendiri

seperti waktu yang tak perduli lagi
apakah aku demikian lebih parahnya
apakah aku kejam bagai waktu yang semakin meninggalkanku
berlalu dan melenyapkan semua mimpiku

ketika kembali mengingati langkah kaki yang meninggalkan tapak
ketika kembali melihat bekas-bekas luka keniscayaan
kembali teringat akan hati yang yang tercabik
juga ketika mencoba menegakkan pijakan kaki, atau tidak sama sekali

diamlah wahai hati yang meronta
terima takdir atau bahkan kau akan terlupakan
dan menjadi kering dalam penantian yang lebih lama lagi
bukan dalam batas waktu, namun dalam batas masa yang terbatas

*Suly Bintu Kasmaja*
----------------------------
Hasil perjalanan dari Bogor,sepanjang jalan mengispirasiku
26 April 2010, 10:20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berekspresilah dengan olah kata,dengan keindahan tutur dalam tulisan,,,Karena keindahan adalah Faradis,

Be My Friend

Happy People